Static routing menggunakan cisco packet tracer

 Static Routing Menggunakan Cisco Packet Tracer


Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.

Memulai Percobaan Routing Static

Menyiapkan Perangkat Jaringan
Untuk memulai percobaan, kamu harus membuka aplikasi cisco packet tracer dan menyiapkan beberapa perangkat jaringan sebagai berikut ini:
2 Buah Router
2 Buah Switch
8 Buah PC 










Selanjutnya, hubungkan perangkat diatas dengan ketentuan sebagai berikut:

- Hubungkan PC dengan Switch menggunakan kabel Straight
- Hubungkan Switch dengan Router menggunakan kabel Straight
- Hubungkan Router0 dengan Router1 menggunakan kabel Serial DCE






Melakukan Konfigurasi Jaringan

Setelah melakukan pembagian network dan labeling, langkah selanjutnya adalah melakukan:
- Konfigurasi IP pada komputer
- Konfigurasi Interface Router
- Konfigurasi Static Routing

Melakukan konfigurasi IP komputer

Untuk memulai konfigurasi IP komputer, kita perlu melakukan klik pada end device PC, sehingga akan muncul popup sebagai berikut:








Masuklah ke bagian Desktop>IP Configuration maka akan tampil halaman sebagai berikut:






Untuk memulai tahapan konfigurasi interface Router, pertama-tama kita perlu mengetahui port mana saja yang digunakan untuk menghubungkan jaringan. Selanjutnya kegiatan melakukan konfigurasi interface yang dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini:




Disini saya ip address untuk Fast Ethernet : ip address : 192.168.10.1, subnet mask : 255.255.255.0

Untuk melakukan konfigurasi pada FastEthernet, kita dapat melakukannya dengan memasukan alaman IP Address dan Subnet Mask, kemudian mengaktifkan port status seperti yang terlihat pada Gambar 5. Konfigurasi Router A pada interface FastEthernet0/0.


dan untuk serial 2/0 : ip address : 10.10.10.1, Subnet mask : 255.0.0.0
Untuk dapat melakukan konfigurasi IP static, kita dapat melakukannya dengan mengisikan IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway.






Untuk melakukan konfigurasi interface Serial DCE, kita perlu menentukan ClockRate, IP Address, Subnet Mask, kemudian mengaktifkan Port Status pada Router.


Konfigurasi Static Routing

Pertama-tama kita perlu melakukan pengecekan router tabel yang tersedia pada Router A. Untuk dapat melakukan pengecekan routing tabel tersebut, kita dapat menjalankan perintah berikut ini:





Untuk memulai penyetelan konfigurasi Static Routing, kita perlu membuka router dengan cara mengakses menu “Config>Routing>Static”. Sehingga akan tampil halaman seperti gambar berikut ini:


 Ini router A


Dan Ini Router B



Selanjutnya, kita dapat mengisikan data Network, Mask, dan Next Hop untuk mendaftarkan sebuah network kedalam IP table pada “Router A”. Didalam konfigurasi routing static ini, kita harus aware terhadap Next Hop yang akan digunakan supaya jaringan dapat terkonfigurasi dengan baik. Pada tahapan diatas, kita perlu menekan button Add untuk menambahkan konfigurasi tabel static routing kita.

Setelah menambahkan konfigurasi Routing Static, kita perlu melakukan pengecekan pada IP table dengan menjalankan perintah sebagai berikut:





Setelah melakukan konfigurasi Static Routing, maka IP Table akan berubah, dan jaringan pada Router A dapat mengenali network 192.168.20.0. (Ke router B)

dan jaringan pada Router B dapat mengenali network 192.168.10.0. (ke router A) 


Jika “Router A” dan “Router B” telah menerapkan Static Routing, langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba pengiriman paket PDU. Berikut adalah hasil percobaan yang telah dilakukan:


Disini Sudah Tersambung dari Pc Ke Router a,b,c,d


 Dan Juga Sudah Tersambung Dari Pc 5,6,7,8 ke Router B








Pada percobaan pertama kali, proses pengiriman paket akan gagal, setelah dilakukan pengiriman kedua kali (dengan tujuan yg sama), paket telah berhasil dikirimkan.

Sekian artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat buat semuanya.

gambar dari artikel Ini didapat dari hasil Screenshoot Laptop saya, Dengan jujur tanpa ada copy paste gambar dari blog lain






Untuk Link Pembelajaran saya, bersumber dari :
dasar dasar packet tracer part 1 : https://youtu.be/w-yCqSYyWbQ

Dan 
dasar dasar packet tracer part 2 : https://youtu.be/Dgc-2Go2dOs


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skema Jaringan

Penutupan Pelajaran Routing & Switching

Switch Essential